Pages

Tuesday, August 31, 2010

Abby and Brittany Helsen, Amazing Life

Well, I've just searched in internet about celebrities that have twins. Just wondering.
And suddenly, one article about memorable twins in Hollywood told me about a conjoined twins, Abby and Brittany Helsen.

Then I kept searching about these girls. Well, I was really amazed when I found a video in YouTube about these girls. Just click if you wanna see.

Here is the picture:


They are conjoined twins with two heads, two spins, two pairs of lungs and two hearts. However, the rest of the body are just one pair!

Abby and Brittany's Body Condition

They can't sense the other parts. For example, when Brittany touch the other hand that belong to Abby, Brittany cannot feel that her hand being touched.

In the video above, they are about 16. The video was posted in 2007, which means they are 19 y.o now..

WOW!

I don't know what to say!
I feel sorry and wondering about them, but they seem enjoy the life so much that makes me turn my sorry to AMAZE. They got their driving license together. They do school together, they can clap their hands, put make up, and others together.. and they said, become a twin makes sure that we are not alone..:)

They chat to people, but as ABBY and BRITTANY. They share they dreams, share their seat at school, but as Abby and Brittany. With one body but different soul. They are totally different persons!

how can I imagine that?
and questions are flying in my head.

What about if they have a crush to someone? or probably to different guys?
How can they date their boyfriend or getting married?
How if one of the other is dying?
What about their dreams? if they have different dreams?
If they're angry with each other?

blah blah..

And I don't get the answer till now :p!

However, I believe if God let these girls experienced this condition, then He also will give solution for everything..:)
Abby and Brittany when they were kids:)


Then, I took a look to comments below that video. And I felt so SORRY to those people who put useless comments. I think, they do not deserve to put such a comment!


To Abby and Brittany, I will pray for your further and I believe that God always made everything beautiful in its time..:) .

By the way, the best part of the video above is when you both said have a dream to become fashion designer, together. Just showing that you both are really twins..;)


God Bless you all!

Thursday, August 19, 2010

New Level of Ministry

This time, I'm gonna write my experience in Christian Ministry.

Pernah merasa kecewa dalam pelayanan? Pernah merasa dikucilkan atau merasa diri kita tidak layak melayani? Pernah merasa pelayanan kita tidak dipandang? Saya Pernah.


November, 2009.
Christmas is coming! Setiap orang mulai mempersiapkan diri untuk perayaan natal yang diadakan pada bulan Desember. Acara natal memang hal yang butuh paling banyak persiapan; mulai dari choir recruitment, latihan singer dan choir, pencarian dana, dsb. Itu baru natal di cabang Karawaci, belum lagi kami pun turut ikut serta dalam perayaan natal Gereja Tiberias Indonesia yang selalu diadakan besar-besaran di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dalam 3 kali perayaan natal yang saya alami selama 4 tahun melayani, saya selalu mendapat bagian sebagai singer. Bahkan pada saat saya baru 3 bulan melayani, saya dipilih menjadi singer bersama dengan 7 teman lainnya.

Natal kali ini berbeda. Saya ternyata tidak dipilih sebagai singers.

Seorang pengerja mendatangi saya dan berkata,
"Tia, tahun ini kita rolling ya. Kamu ga jadi singer dulu. kamu jadi choir aja yah?"

Ia berbicara dengan lembut dan tenang, seperti tidak ingin membuat saya kecewa.

Tetapi saya tak bisa mengelak lagi, saya kecewa dan hancur. Kemudian saya berkata,
"Tante, saya sudah tau kok.. saya jadi usher aja boleh? soalnya saya ga pede jadi choir..."


Perkataan itu meluncur, karena saya kecewa dan tidak ingin lagi berada di stage. Saya merasa sama seperti PECUNDANG! a LOSER!

Bagaimana tidak! Setelah beberapa bulan lalu, saya, Adit (kekasih saya), dan Anna (teman pelayanan) tidak sengaja mengikuti audisi. Saya menyanyi dengan sangat buruk, sampai-sampai yang mengaudisi, menyuruh saya berhenti!


Hari, demi hari berlalu dan saya berperang dengan diri sendiri. Dua pikiran terus menentang satu sama lain.

yang satu mengatakan:
"Tia, kamu ga boleh begitu! Jangan merasa kecewa! Pelayanan apapun, sama artinya! Masa, cuma ga jadi singer langsung kecewa. Mana spirit kamu?? Ayo bangkit! Tuhan memandang semua pelayanan sama. Kalau kamu mau jadi usher, jadilah usher sepenuh hati. Toh, artinya ada hal lain yang kamu berikan pada Tuhan.."

Sementara yang lainnya,
"Tia, tidak mungkin kamu kecewa. sudah tiga natal berturut2 kamu jadi singers, sekarang tidak? Ga malu sama yang lain?? Pasti karena kamu memang tidak bisa nyanyi! kamu tidak pantas jadi singers! Suara dua ajah ga becus! lebih baik kamu keluar dari pelayanan singers! lihat yang lain, mereka lebih baik dari kamu!"

Semua peperangan itu membuat saya labil. Kadang saya merasa siap menerima hal tersebut, kadang saya bisa menangis.

Mungkin kalian merasa kenapa hal ini bisa jadi serius? Alasannya, adalah karena saya menghukum diri saya sendiri, dengan mengatakan bahwa saya tidak bisa menyanyi, dan Tuhan tidak memberikan saya talenta menyanyi. Saya seakan-akan berusaha mengubur talenta itu.



December, 2009
Persiapan terus berjalan. Entah mengapa, akhirnya formasi singer ditambah. Dan saya menjadi pilihan terakhir untuk dimasukan dalam barisan singers.
Seperti sebuah berita baik, mungkin. Tapi saya terus menerus dihantui perasaan tidak tenang. Saya mulai merasa teman-teman singers yang lain tidak mau mengajari saya, dan sebagainya. Iblis terus berusaha menanamkan pikiran negatif sehingga saya tidak damai sejahtera.

Sampai suatu hari, kita akan melakukan latihan dengan worship leaders dan tim musik yang akan bertugas pada acara tersebut. Rencana awal latihan akan diadakan hari Rabu, tetapi kemudian diganti Kamis, which is hari itu saya kuliah malam!

Saya makin down! "mana bisa gue latihan? mana bisa jadi singers? pasti gue digantiin.."

Saat selesai kuliah, kekasih saya menelepon,
"kamu di mana Tia? kamu ke sini ajah! Latihannya belum mulai!"

Saya pun menyetujui. Just for info, kampus saya berada di Sudirman, tempat latihan berada di MOI, Kelapa Gading, dan saat itu waktu menunjukkan pukul 9 malam. Saya pun "berpetualang" dengan busway dan taxi.

Akhirnya saya sampai di MOI. Karena mall sudah hampir tutup, saya kesulitan menemukan lokasi Gereja. Saya pun menemukan gereja. Sesampainya di sana, latihan sudah selesai...

Bisa bayangkan betapa kecewanya saya? ketika saya sudah bersusah payah untuk mencapai tempat itu, di malam hari dengan kendaraan umum, dan berkeringat karena lari2? tetapi sesampainya di sana, latihan sudah selesai? ditambah lagi ada singer tambahan yang akan menggantikan saya? Rasanya saya ingin nangis di tempat.


Christmas Celebration, December 2009
Akhirnya acara itu tiba. Saat sedang merancang posisi di panggung, saya yang seharusnya berada di barisan singers, dipindahkan ke barisan choir. Ada perasaan kecewa, tapi ya sudahlah..

Dengan berbesar hati, karena pertolongan Roh Kudus juga, saya akhirnya menjalani tugas bersama beberapa teman sebagai choir vocal.

Tidak ada perasaan kecewa atau sedih. Saat itu, saya hanya ingin beri yang terbaik untuk Tuhan, Puji Tuhan.

Saat saya memuji Tuhan, Tuhan berkata "Aku melihatmu.." sangat jelas di telinga. Dan saya sangat bersuka cita, bahwa apapun bagian saya, Tuhan tetap melihat pelayananku.


After Christmas, 2009-2010
Setelah perayaan itu selesai, saya baik2 saja dan merasa sangat sukacita.
Akan tetapi, pikiran negatif itu kembali datang suatu saat.

Saya tiba-tiba berbicara dengan diri saya sendiri.
"Kenapa ya Tia, kamu ga jadi singer aja waktu itu? Kenapa ya Tuhan ijinin kamu menempuh perjalanan Sudirman-Kelapa Gading dengan Busway dan sampai di tempat, latihan selesai? Kenapa Tuhan biarkan kamu kecewa? Kenapa.. kenapa.. kenapa...??"

Rasa kecewa itu mulai merasuki lagi.

Di saat rasa itu menjadi kuat, suddenly Tuhan berbicara jelas dalam hati ini,

"Siapa yang sebenarnya ingin kamu puji? AKU atau dirimu sendiri?"

"Siapa yang sebenarnya kamu layani? AKU atau kepuasanmu sendiri?"

Saya ditegur lagi!!

"Jika AKU yang dipuji, mengapa kamu kecewa tidak berada di panggung? Kamu bisa memujiku di mana saja. Kalau kamu melayani AKU, jadi singer ataupun choir ataupun usher, semua melayani aku."

Oh Tuhan Yesus! Ampuni aku... Saya telah tinggi hati dan juga tidak menghargai talenta Tuhan


Now.
Kini, diriku yang sekarang, telah berada di level yang baru dalam melayani Tuhan.
Saya tidak lagi memandang pelayanan dengan cara yang lama.

Saya kembali mengingat pertanyaan Tuhan saat itu, "siapa yang sesungguhnya ingin kamu puji? Aku atau dirimu sendiri?" dan itu terus terngiang di kepalaku.

Ketika saya tahu tujuan saya melayani, tujuan saya bernyanyi dan memuji, apapun bagian saya, saya tidak akan kecewa.

Itulah yang membuat saya bersuka cita sampai sekarang, karena pemahaman baru yang Tuhan taruh dalam hidup saya.

Saya tidak lagi memandang diri saya salah menjadi seorang singer, tapi saya terus menggali dan melatih talenta ini agar dapat memberkati banyak orang serta menyenangkan Bapa di surga.


Note:
Siapapun Anda, apapun pelayanan Anda, ingatlah bahwa

"Kita melayani Tuhan dan DIAlah yang kita puji, bukan diri kita sendiri.
Kita melayani, bukan untuk memuaskan diri kita terhadap pujian, tapi menyenangkan Tuhan dengan pujian dan ucapan syukur.
Bersyukurlah atas apa yang Anda lakukan dalam pelayanan, karena semuanya memuji Dia dan semuanya dipandang olehNya."


Ingat selalu, bahwa pelayanan sangat rentan terhadap kesombongan. Pandang Dia terus dan ingat bahwa kita hanya ingin memuji Dia. Hargai setiap talenta yang Tuhan beri, dan persembahkanlah selalu yang terbaik.


Tuhan Yesus memberkati

Wednesday, August 18, 2010

PERTH EXPERIENCE in 2008

(First Part)

Well, let's talking about best moment in our life. I believe that everyone has own dream and has the best moment in their life. Then this is mine, on November 2008.


It was began on the end of October 2008, when my lecturer as well as my dean called me and talked to me. I guess, that time, she was just to ask me to be a lecturer's assistant(what I wished for in my 5th semester..hehe..). Then, she said:

"Tia, LSPR (stands for London School of Public Relations, my college)has a program to give scholarship to certain students for joining Study Tour in Perth. Would you lik
e to join? If you feel ready, just contact your parents and let me know if you are able. also contact LSPR Group of PR for further information.."

I was shaking at that time.. PERTH?? How can I believe it?

Then I suddenly called my mom and talked about this. Shortly, my parents agreed to let me join the program and agreed to pay certain money for visa and plane ticket only (also certain money for living cost..:D).

The college payed my study tour program, short education, and home stay cost.

However, I had not PASSPORT yet! So I had to make it in a week.. (thanks to my man and father for helping me making this stuff).

I need three weeks preparation. Then, I and the other 10 students (only 2 from the group who got the scholarship including me), also 1 lecturer arrived at the airport on about 7.30 AM. We did immigration stuff and et cetera, and we checked in about 8 AM.

Us in Soekarno-Hatta Airport Before Checked-in

Certainly at 10 AM, my Garuda Airlines plane took off from Soekarno-Hatta Airport, Jakarta to Perth Airport, Perth, Western Australia. You know, it was great to see the plane was taking off, which it was my first time on plane...:)

Garuda Airlines
(taken from: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:GAU0cVZRGWZiQM:http://www.swaberita.com/wp-content/uploads/2009/02/garuda-indonesia.jpg&t=1)

Next to my seat, there was a Kazakhstan woman, which was also an LSPR's student. We share many things, but as her accent was really hard to understand. Haha!

Shortly in approximately 4 hours, I could feel gradually the plane was going down, and down, and down.. And slowly, I saw the blue sky turned into blue with bulbs of clouds. Later on, those changed into a wide green land, and continued by houses, swimming pools, and others! so fun and excited!!

Then, we landed off on Perth International Airport. My Short 3 weeks of journey in Oz was began! :)

(Taken from: http://www.airport-technology.com/projects/perth_international/images/3-perth-airport.jpg)
(Taken From: http://images.theage.com.au/2009/01/15/349335/wr_420_airport-420x0.jpg)
Perth International Airport

I still remember how it felt when I stepped my feet at the first time in Perth, Western Australia. It was soo great that I couldn't even forget about it. My feeling were happy and excited. That's it!

Then, somebody from ECU (Edith-Cowan University, W.A) picked us up from the airport to our first destination: Beatty Lodge, somewhere in Perth.
Beatty Lodge, Perth - West Oz

During the way headed to Beatty Lodge, I saw everything that I haven't see before. And the thought came to my mind.. "Oooh, this is PERTH!"

We arrived at Beatty Lodge. It was a motel that full with students. My roommates were Dhita, Sasha, and Marfie. They were awesome and we shared a lot of things at the first time. Seemed that we've closed enough at that time..
Our Lovely Room in Beatty Lodge with bunk beds! haha..
(we could be smiling in this picture, but absolutely crying after that missing home..:p)


First thing to do there was calling my mom! I missed her a lot and really wished she could be with me there, with also the rest of my family..

Next thing to do, was finding some food for dinner! We were hungry and no doubt about that. Then my lecturer, knew some Asian restaurant, then we went to that restaurant by taking some walk from Beatty Lodge.
This was our first picture in Beatty Lodge :)

Here are the pictures of Beatty Lodge neighbourhood (I forget the name of the street); The way we passed by before arriving to the restaurant.

(There's DOME here! haha!)

And, we arrived. Really, at the first time we would eat in a restaurant that served Cap Cay, Puyung Hai, Fried Noodles and etc, coz it was said as Asian Restaurant. Eventually, what did I get? Thailand Spring Roll and others; they were so weird for my tongue (I forget that my lecturer was a Philippines!)

First, I ordered MINERAL WATER, which my head thought about AQUA and similar to it.
However, this is what I got:

SODA WATER! GROSS! Haha.. how could I drink this during meal?

Then, this was my first meal in Perth:
Chicken Noodle or something.. in a Jumbo Portion!

Yes, for me it's jumbo so I couldn't take all of it into my stomach! haha..

Later on, we went back to Beatty Lodge and spent the night sleeping, to prepare ourselves for the next day program: Went to ECU and met our host-parents and family! Yippie!


(to be continued...)

Monday, August 16, 2010

Dare to Dream

What should I say, than telling everybody that "DREAMS DO COME TRUE"? And yes, it is worked!

Tepat satu jam yang lalu sejak artikel ini ditulis, sebuah pesawat QR 671 telah menembus angkasa. Seorang teman berada di dalamnya untuk melakukan perjalan ke Paris, Perancis.

Qatar Airlines

Dengan senyum penuh rasa bangga, ia pun melangkahkan kaki memasuki gate tadi malam pukul 00.00 WIB. Kami yang hadir pun turut merasa haru, sukacita, dan tentunya bangga.

Ini bukan kisah yang biasa. Teman saya, adalah seorang pemimpi besar. Banyak yang mengatakan dia berimpi terlalu tinggi sehingga dia tidak pernah mungkin memperolehnya.

Berawal dari keinginan dan mimpinya untuk menempuh pendidikan di Perancis. Maka dengan tekad yang kuat dan tentunya, biaya yang besar, setiap minggu ia belajar bahasa Perancis. Setelah beberapa lama, ia pun akhirnya mencoba mendaftar di 8 universitas di Perancis. 7 di antaranya menyatakan menolak teman ini. Itu belum berarti pupus harapan karena masih ada 1 universitas lagi, yang akhirnya menyatakan menerima ia bersekolah di sana. Sungguh rasa sukacita yang sangat tidak terbendung. Akhirnya, hari ini, Selasa, 17 Agustus 2010 (tepat di hari Kemerdekaan Indonesia), ia pun lepas landas menuju Paris.

Paris City, France

Beberapa kali saya mampir ke blog-nya untuk membaca cepat. Entah itu hyperbole atau apapun, saya dapat merasakan kehidupannya tidak mudah. Hidupnya sederhana, dan banyak kehilangan, kesulitan, dan kesedihan yang terjadi dalam kehidupannya. Bahkan, sorry to say, mungkin bagi orang lain sulit melihat masa depannya. Tapi, toh, nyatanya Tuhan tetap melukiskan kisah yang indah untuk hidupnya.

Teman ini, mungkin bukan orang yang sempurna (tentu saja). Banyak hal yang memudahkan orang lain mengkritiknya. Namun, pada saat ini saya merasa bahwa Tuhan tidak memilih-milih dalam memberikan masa depan yang indah bagi seseorang. Ini juga menjadi sebuah penegasan atau konfirmasi terhadap iman dan harapan yang saya miliki saat ini.

Di saat semua orang, mungkin, melihat bahwa mimpinya mustahil, ia memperoleh apa yang sungguh dia inginkan. Mungkin ada yang berkata “Halah, ga usah ke Perancis, Singapore yang deket aja lu belum pernah..” Tapi sekarang, ia berhak berkata, “Gue ga usah banyak omong, lihat aja buktinya..”

Saya dapat memahami, bahwa ini semua tidak akan terjadi tanpa pengharapan yang tidak jemu-jemu dan usaha yang keras. Siapa yang bisa menyangka, ini semua akhirnya terjadi. Melanjutkan pendidikan di Paris dengan beasiswa.

Semua berawal dari determinasi, harapan, dan iman.

Determinasi, ya, determinasi. Determinasi menunjukan pada kita, apa yang ingin kita capai. Determinasi membuat patokan, seberapa tinggi kita melompat dan seberapa tinggi kita berharap. Setelah ada determinasi, kita menaruh harapan. Harapan bahwa itu dapat terjadi suatu saat, harapan bahwa itu tidak mustahil. Setelah memiliki harapan, kita perlu yakin kepada siapa kita menaruh harapan. Ya, itulah iman. Di sini, kita semua mengetahui dan percaya, bahwa di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil..:)

Bukan hanya dia yang pernah mengalami hal ini. Banyak orang lain pun yang mengalami hal serupa. Sungguh ini membuat saya bersukacita, sekaligus menjadi loncatan iman saya. Dari kisah hidup orang-orang ini, saya pun yakin bahwa suatu hari, saya yang mengalaminya. I will have the experience at the best of time..for sure, no doubt about that..

Then, one of my dreams list:

LONDON, here I come…:)

Thames River, London

Kisah ini pun, akhirnya membawa saya merenungkan sebuah bait lagu yang diciptakan oleh Boanerges... dan tentunya, mengimani itu semua..


"Seindah Pelangi kutahu, janjiMU 'tuk masa depanku

Kau mengurapiku, penuh kemuliaan..

Bagai bintang yang bersinar, terangi jalan hidupku

Oh Yesusku, Kaulah segalanya.."

Pembaca sekalian, banyak orang yang berkata "sedikit berharap, sedikit sakitnya."

Seperti judul tulisan ini, dan seperti yang dulu pernah ditulis oleh seorang teman, maka: DARE TO DREAM!

jangan takut untuk bermimpi.. jangan takut untuk berharap. Asalkan kita menaruh harapan pada Tuhan, maka semuanya tidak pernah sia-sia..:)

Tuhan Yesus memberkati.

Good Luck Mr. Daniel Allen.
Good luck for your new life IN France and be very well to build-it up!
We are here, always pray for you!